Loading...
Loading...
Setelah berumah tangga seseorang biasanya akan cenderung dihadapkan dengan masalah-masalah yang lebih rumit dengan orang-orang yang ada disekitar kita.
Seperti mertua, ipar dan bahkan orang tua kita sendiri. Dari sebab itulah dari sebelum kita mengambil keputusan untuk menikah kita harus sudah siap lahir dan batin.
Karena yang paling urgent dalam sebuah hubungan pernikahan adalah masalah antara pasangan kita terhadap mertua, baik itu suami dan orang tua kita, maupun kita dengan orang tua suami. Tapi masalah yang terjadi tidak boleh kita biarkan mejadi lebih besar dan merambat kemana-mana. Kita harus bisa mencari solusinya.
Tanyakan Pada Pasangan Apa Penyebab Konflik Yang Telah Membelenggunya
Langkah pertama ketika kita mendapati permasalahan yang notabeninya terjadi pada suami, kita sebagai istri harus bisa bertanya dengan bahasa yang halus dan berupaya untuk tidak menyinggung perasaannya, dengan sedikit demi sedikit bertanya tentang permasalahan apa yang membelenggu diantara ia dan orang tuanya.
Jika Pasangan Tidak Mau Menjelaskan, Kita Harus Berinisiatif Bertanya Langsung Pada Mertua
Namun ketika pertanyaan kita belum jua mendapatkan titik temu dalam permasalahan tersebut, kita jangan sungkan untuk berbicara langsung kepada orang tua maupun orang tua kita. Kita bertanya layaknya anak dari mereka, tidak usah mengedepan malu ataupun gengsi agar semuanya kembali seperti dulu kala.
Kita Harus Peka Ketika Konflik Terjadi Bagaimana Hubungan Mertua Terhadap Pasangan
Dan dalam seberapa lama konflik itu berjalan, kita harus peka bagaimana hubungan pasangan dengan mertua. Apakah sekedar berdiam sejenak untuk melakukan koreksi diri, atau malah diamnya karena amarah yang terus-terusan berkobar.
Kita sebagai pasangan harus bisa menenangkannya dengan sebaik mungkin.
Kita Harus Menjadi Penengah Yang Bijak, Bukan Menjadi Penalu
Sebagai pasangan kita tidak boleh egois dan ikut-ikutan dalam masalah tersebut, kita harus bijak dalam menyikapi suasana yang sedang keruh. Karena tugas kita mendampingi pasangan bukan hanya sekedar menemaninya saja.
Kita dituntut untuk selalu menyandingnya agar ketika hendak melakukan kesalahan kita dapat mengingatkannya.
Dan sebagai menantu kita juga tidak boleh sungkan memberitahu kesalahan mertua kita jika memang kesalahan itu bersumber dari pihak mertua yang sudah kita anggap sebagai orang tua.
Meski terkesan kita menggurui karena mertua adalah orang yang lebih tua, yang namanya kesalahan tetap harus diperbaiki.
Jangan Sampai Berpengaruh Kepada Anak-Anak
Dan jangan sampai konflik yang terjadi anatara pasangan dan mertua berimbas kepada anak-anak kita. Karena biasanya jika sudah bermasalah dengan mertua kadang sifat egois kita muncul untuk mempengaruhi anak kita.
Seperti melarangnya bermain kerumahnya ataupun sengaja berbicara yang buruk-buruk tentang mertua. Walaupun memang mertua yang salah, kita tidak boleh melibatkan cucunya dalam permasalahannya, jadilah menantu dan ibu yang bijak untuk keluarganya.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Jangan lupa like, share dan amalkan ya, semoga bermanfaat untuk kita semua
Source: humairoh.com
Loading...