Loading...
Loading...
Kenapa Harus Malu Tinggal di Rumah Kontrakan, Jika Itu Bisa Membawamu ke Surga?
Sahabat, sudah menikah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun tapi masih tinggal di rumah kontrakan?
Anak sudah besar-besar tapi masih sempit-sempitan di rumah petakan yang hanya punya 3 ruang?
Sebenarnya tidak ada salahnya selama kita masih pandai bersyukur. Salah satu cirinya adalah dengan tidak mengeluh atau merasa malu atas kondisi yang kita jalani.
Akan tetapi, cibiran orang lain, atau rasa malu dan gengsi sering memancing kita untuk bertengkar dengan pasangan, memaksa suami agar segera mengumpulkan uang untuk beli rumah, bayar DP KPR di bank.
Padahal jangankan bayar uang cicilan rumah tiap bulan, uang makan dan bayar kontrakan saja sering nunggak atau telat.
Akhirnya, karena ‘maksa’ punya rumah, hidup jadi dipusingkan dengan tagihan cicilan rumah, cicilan kredit furniture, dll.
Perlu kita ingat kembali bahwa kebahagiaan dan keberkahan rumah tangga bukan terletak pada apa yang kita miliki, melainkan pada apa yang telah kita kontribusikan pada masyarakat.
Bukannya bertanya, “Sudah punya rumah belum? Sudah punya mobil belum?”
Tapi seharusnya kita menanyakan pada diri sendiri dan pasangan, “Kontribusi apa yang sudah kita berikan pada masyarakat, minimal lingkungan sekitar rumah?”
Jadi, jangan pernah malu hanya karena belum punya rumah sendiri dan masih tinggal mengontrak. Malu lah jika kita tidak membawa manfaat apapun untuk masyarakat.
Sumber; ummi-online.com
Loading...