Loading...
Loading...
Cinta, siapa saja pasti merasakannya namun masih banyak dari kita yang salah dalam menaggapi perasaan kita sendiri dan memilih pacaran daripada menjalin ikatan yang halal.
Kalau kamu benar-benar cinta dan cintamu LillahiTa’ala kenapa masih memilih pacaran? Sedang kamu tahu bahwa Allah melarangnya, jadi lebih baik langsung saja diajak ke pelaminan.
Tidak Benar-benar Cinta Jika Kamu Masih Memilih Mengajak Pacaran Daripada Ngajak Ke Pelaminan
Tidak benar-benar cinta LillahiTa’ala jika kamu masih memilih mengajak pacaran daripada mengajak ke pelaminan dengan alasan kamu belum siap.
Jika kamu belum siap untuk pernikahan lalu mengapa kamu siap jika pacaran? Sedangkan pacaran termasuk larangan Allah.
Jika Sudah Siap Dan Yakin Akan Cintamu Lebih Baik Langsung Saja Dihalalkan Tanpa Harus Pacaran
Bismillah mantapkan diri dan hatimu, jika kamu sudah siap dan benar-benar yakin akan cinta yang kamu rasakan lebih baik langsung saja dihalalkan (pria) atau meminta dihalalkan(wanita) tanpa harus pacaran terlebih dahulu.
Allah Tidak Memerintah Untuk Pacaran, Namun Taarufan Dan Jika Cocok Lanjut Untuk Dihalalkan
Pacaran itu setelah menikah, bukan sebelum menikah, jika serius lakukanlah taaruf dan jika cocok lanjutkan pada ikatan halal.
Tak perlu menjalin hubungan tak jelas, karena Allah tidak memerintah untuk pacaran dulu sebelum menikah bahkan Allah melarangnya.
Allah Sudah Memberi Kamu Jalan Yaitu Taaruf Lalu Halalkan, Bukan Pacaran Yang Hanya Godaan Setan
Allah sudah memberi kamu jalan ika kamu sudah siap dengan perasaanmu yaitu taaruf lalu halalkan, bukan memilih pacarana yang hanya godaan setan yang jelas membuatmu melanggar aturan Allah.
Perlu Kamu Tahu Bahwa Pacaran Bisa Merugikan Dirimu Karena Membuang Waktu Dengan Mengikuti Hawa Nafsu
Pacaran itu hanya dilakukan oleh orang yang katanya belum siap untuk pernikahan namun siap untuk hubungan yang dilarang Allah.
Perlu kamu tahu bahwa pacaran hanya membuatmu rugi, rugi di dunia begitupula di akhirat nanti karena pacaran hanya membuang waktu karena mengikuti hawa nafsu yang tidak benar.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Source: humairoh.com
Loading...